Sunday, January 6, 2019

Dilarang Hadiri Pertandingan, Suporter Liverpool Ini Tidak Terima


Dilarang Hadiri Pertandingan, Suporter Liverpool Ini Tidak Terima
Banyak peminat Liverpool marah untuk klub kesayangannya, sesudah The Reds menghukum salah seorang suporter yang mencerca maki Harry Kane di laga melawan Tottenham Hotspur, pada mula bulan Februari lalu.

Ketika Liverpool disangga oleh Spurs dengan hasil imbang, 2-2, terdapat tiga gol yang terbuat secara mengharukan di 10 menit terakhir pertandingan.

Puncak dari momen menegangkan tersebut terjadi saat Kane menyamakan status dari titik putih di injury time secara kontroversial, sesudah Virgil van Dijk diperkirakan melanggar Erik Lamela di kotak terlarang.

Baca juga:

5 Pembelian Terakhir Benitez di Liverpool, di Mana Mereka Sekarang?
Messi dan Pique Ingin Mina Bermain Lebih Banyak
Merson Ramal Masa Depan Arsenal andai Wenger Pergi
Melihat urusan tersebut, Klopp juga marah dan menyindir kinerja wasit di laga tersebut saat ia berkata di konferensi pers pasca-pertandingannya.

“Itu bukan penalti, ini ialah situasi. Saya marah namun saya tidak dapat mengganti keadaan. Jadi apa yang saya bisa? Membuat berita utama? Mendapatkan hukuman? Membayar denda?” ujar Klopp.

“Jika saya menuliskan apa yang terdapat di benak saya, saya akan menunaikan denda terbesar di sepak bola dunia. Itu sama sekali tidak masuk akal,” tambahnya.

Klopp bukan satu-satunya orang yang marah sesudah Tottenham sukses mengamankan gol terakhir laga itu. Seorang peminat Liverpool yang menyaksikan pertandingan tersebut pun melontarkan ucapan-ucapan kasar terhadap striker Tottenham, Harry Kane, yang menurutnya mengerjakan perbuatan terlarang sampai-sampai mendapat penalti yang pulang menjadi gol penyeimbang Spurs.

Liverpool lantas memberikan peringatan untuk suporternya mengenai perilaku mereka. Penggemar tersebut kemudian mengungkapkan bahwa ia sudah dilarang muncul di Anfield sekitar musim 2017/18.

“Untuk kesatu kalinya dalam 20 tahun saya meneriaki seorang pemain dan menyinggung Harry Kane sebagai orang yang culas dan mengerjakan perbuatan memalukan,” kata suporter tersebut ketika memberi klarifikasi melewati akun Twitter-nya

“Dua minggu kemudian, saya dan ayah saya (pemegang tiket satu musim sekitar 56 tahun) diminta meninggalkan lokasi duduk kami dan dijaga dua petugas ketenteraman dan empat orang polisi,” lanjutnya.