Wednesday, December 5, 2018

Cesc Fabregas putus asa di klub Liga Inggris Chelsea

Cesc Fabregas putus asa di klub Liga Inggris Chelsea

Cesc Fabregas putus asa di klub Liga Inggris Chelsea karena sampai kini masih dipinggirkan Maurizio Sarri. Gelandang Spanyol tersebut bahkan jadi lebih tidak jarang bermain di persaingan kedua dan bertekat hendak unjuk gigi.

Cesc Fabregas sendiri belum dapat peluang main secara reguler di Liga Inggris musim ini semenjak kedatangan Sarri. Fabregas bermain satu kali, tersebut juga sebagai pemain pengganti di Liga Inggris yang telah bergulir 10 minggu ini.

Fabregas justeru lebih tidak jarang diturunkan untuk persaingan kedua saja. Di Piala Liga Inggris ia telah dua kali main sarat sejak mula babak kesatu. Di Liga Europa, Fabregas pun sudah turun tiga kali, dan melulu sekali diantaranya yang dari bangku cadangan.

BACA: Chelsea Siap Lampiaskan Kekalahan Lawan Wolverhampton Pada City
Cesc Fabregas akui diciptakan frustrasi dengan situasi tersebut. Alih-alih kian terpuruk, tetapi Fabregas akui justeru semakin terpacu guna unjuk gigi untuk Sarri. Ia hendak tegaskan andai dirinya masih tajam dan dapat diandalkan bermain sarat di gelaran besar.

“Saya telah tahu bila tidak bermain di liga terasa susah dihadapi secara mental, tapi sesudah bermain sekitar bertahun-tahun, saya pasti dapat lebih mudah menyimak pikiran pelatih (termasuk benak Sarri),” ujar Fabregas melewati London Evening Standard.

Cesc Fabregas tak mampu tanding sarat untuk 60 laga Chelsea
“Saya telah tahu serupa dimana letak posisi saya sesungguhnya. Saya tidak bilang bila saya dapat bermain masing-masing tiga hari sekitar 90 menit guna 60 pertandingan dalam satu musimnya. Saya barangkali tidak bakal sanggup guna melakukannya lagi. Saya pilih mengupayakan menikmatinya saja dan dalam suasana sesiap mungkin.”

BACA: Andreas Christensen Sebaiknya ke Barcelona atau Monchengladbach
“Tapi saya tidak bermain di tiga atau empat bulan kesatu bareng Antonio Conte (pada 2016) hingga laga melawan Manchester City, yang mengolah pandangan Antonio Conte. Setelah tersebut baru saya dapat bermain di masing-masing pertandingan.”

“Yang mesti jajaki saya ubah ketika ini ialah dia melulu melihat saya sebagai pemain di depan lini pertahanan saja dulu. Saya pikir dalam benaknya saya hanya dapat bermain di sana saja, namun saya telah bermain jauh lebih ke depan di sepanjang karier saya sejauh ini,” pungkasnya.